You are currently viewing Rahasia! 5 Tips Copywriting Berdasarkan Psikologi

Rahasia! 5 Tips Copywriting Berdasarkan Psikologi

Ketika melihat suatu iklan, brosur atau email marketing kita selalu melihat kalimat yang menarik yang kadangkala secara tidak sadar, membuat kita terhipnotis ingin membeli produk tersebut. Itulah yang disebut teknik copywriting. Seorang copywriter  harus bisa berpikir kreatif dan cerdik dalam bermain kata-kata. Tanggung jawabnya adalah untuk menarik minat audiens membeli sebuah produk melalui kalimat persuasif.

Namun, tenang saja, Karina punya banyak tips dan trik untuk membuat copywriting dengan mudah. Salah satunya adalah tips menulis copywriting berdasarkan psikologi. Berikut 5 teknik copywriting yang bisa kamu gunakan.  

Illusory Truth (Ilusi Kebenaran)

Illusory Truth atau kebenaran ilusi adalah sebuah taktik psikologis yang menawarkan konsep pengulangan. Prinsipnya, semakin banyak ide atau gagasan yang diulang maka tingkat kepercayaan akan semakin tinggi. Misalnya, ketika kamu membuat sebuah caption dan mengulang kata “murah” berkali-kali maka kemungkinan besar audiens akan benar-benar percaya bahwa produk yang kamu tawarkan murah. Hal ini terjadi karena pikirannya merespon banyak kata “murah.”

Rhyming (Rima)

Rhyming atau rima dalam sebuah teknik tulisan memang tampak sangat indah. Namun, dibalik itu, keberadaan rima juga menambah nilai validitas. Para psikolog mengatakan bahwa rima memungkinkan untuk diproses lebih cepat oleh otak. Selain itu, seseorang akan melihatnya sebagai ungkapan yang lebih jujur dan akurat. Contohnya, kamu bisa perhatikan tagline yang dipakai oleh iklan Counterpain  “No Pain No Gain.”

Serial Positioning (Posisi Serial)

Audiens yang cenderung membaca memindai daripada membaca kata per kata, membuat teknik posisi serial atau serial positioning ini sangat cocok diterapkan saat menulis copywriting. Prinsipnya, tekankan kalimat atau susunan kata yang penting di awal dan di akhir tulisan. Istilah ini biasa dikenal dengan primacy (untuk beberapa kata pertama) dan recency (untuk kata-kata di akhir tulisan).

Justification (Justifikasi)

Teknik copywriting ini melibatkan kata “karena” sebagai penguatnya. Maksudnya, ketika seseorang mendengar kata pemicu seperti “karena”, itu akan membantunya untuk merespon dengan tepat, apakah akan menaruh sebuah pujian, menyalahkan, atau hanya beralasan. Intinya, penggunaan kata “karena” akan menegaskan bahwa kamu memiliki alasan yang kuat atas permintaanmu atau penawaranmu. Contoh, sebuah tagline yang digunakan oleh sasa  “karena Hidup bisa dibikin enak”

But You are Free (Kamu bebas)

Pada dasarnya, keputusan adalah milik audiens. Sebagai copywriter, kamu hanya perlu menjelaskan dan menawarkan. Selain itu, berikan juga pesan “tapi anda bebas” sebagai rasa hormat terhadap keputusan audiens. Menggunakan strategi “tapi anda bebas” atau “but you are free” telah terbukti secara psikologis sebagai tindak persuasif yang kuat. Misalnya, Ebook ini sangat bermanfaat untuk anda karena terdapat tips dan trik rahasia. Beli dan dapatkan ilmunya ? Semua bergantung pada keputusan anda.

So, kamu mau pakai teknik yang mana nih ?? Yuk sharing di kolom komentar!

Ohh iya, masih banyak lho artikel-artikel informatif seputar copywriting ini, kamu bisa langsung klik di sini.

Leave a Reply