You are currently viewing Mengenal Animasi 3D dan Tahap Pembuatannya

Mengenal Animasi 3D dan Tahap Pembuatannya

Perkembangan teknologi yang pesat cukup memberikan dampak nyata terhadap dunia desain komunikasi visual, seperti animasi. Yang semula berkonsep animasi 2D, sekarang telah berkembang menjadi 3D. 

Animasi 3D merupakan sebuah objek animasi yang terdapat di dalam ruang 3D. Dikatakan 3D karena animasi ini terdiri dari tinggi, lebar, dan volume. Kemudian, objek dalam animasi ini juga dibuat semirip mungkin dengan objek aslinya, yaitu dapat berputar dan bergerak.

Berikut adalah tahap dasar pembuatan animasi 3D :

Modeling

 

Hal pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan animasi 3D adalah modeling. Kamu harus detail dan fokus pada bagian ini karena kualitas bergantung pada tahap pertama ini.

Dalam tahap ini, seorang animator perlu melalui dua jenis proses, yaitu:

1. Solid

Model solid ini mencirikan bagaimana volume objek yang nantinya akan ditampilkan. Sebagai gambaran, biasanya, model ini dipakai dalam simulasi-simulasi medis, seperti aplikasi visual ray tracking dan konstruksi geometri solid.

2. Shell/ Boundary

Pada model shell, animator hanya perlu menggambarkan permukaan objek saja tanpa perlu memperhatikan volume dari objek. Oleh karenanya, model ini bisa dikatakan lebih mudah dikerjakan dibanding dengan model solid. Biasanya, model ini digunakan dalam game dan film.

Animation

animasi

 

Selanjutnya, tahap dalam pembuatan animasi 3D adalah animation. Terdapat lima teknik yang dapat kamu gunakan pada tahap ini, sebagai berikut:

1. Traditional Animation

Teknik ini menghendaki seorang animator untuk membuat gambar atau objek terlebih dahulu di kertas. Masing-masing gambar dibuat sedikit berbeda guna menghadirkan ilusi gerakan.

2. Full Animation

Berkaitan dengan teknik tradisional, setiap objek digambar dengan detail dan diikuti dengan gerakan yang sesuai. Dan objek dapat dibuat secara realistis maupun kartun.

3. Limited Animation

Cukup diakui, jika menggunakan teknik ini akan menghasilkan gambar yang lumayan stylist namun teknik ini masih kurang rinci. Biasanya, teknik ini digunakan di televisi dan internet. 

4. Rotoscoping

Pada teknik ini, animator melacak gerakan dari frame ke frame pada rangka objek 3D yang telah dibuat. Meski begitu, di sini, animator dimudahkan dengan sumber film yang dapat digandakan secara langsung.

5. Live-action/animation 

Teknik live-action dilakukan untuk menggabungkan objek atau karakter yang telah digambar menjadi sebuah film animasi 3D oleh animator.

Rendering

 

Proses terakhir  adalah rendering. Seluruh proses yang telah dilalui, dari modeling hingga animation di terjemahkan ke dalam sebuah bentuk output. Dalam proses rendering ini, dibutuhkan waktu yang cenderung lama, bergantung pada seberapa banyak rangkaian animasi 3D yang dibuat; dan juga seberapa besar kualitas RAM komputer milikmu.

Nah, itu dia tiga tahap dasar pembuatan animasi 3D. 

Bagi kamu yang penasaran dengan dunia digital kreatif, yuk bisa langsung ngobrol melalui #TanyaKarina. Jangan lupa untuk simak terus artikel – artikel informatif lainnya di sini ya.

Leave a Reply