BINGUNG MAU MULAI DARIMANA SAAT BUAT KONTEN ? BERIKUT 6 CARA MEMBUAT KONTEN ALA CONTENT WRITER
Menjadi Content Writer bukanlah pekerjaan yang mudah, Content writer harus memiliki keahlian mumpuni dan paham tentang cara membuat konten agar mampu membuat audience tertarik untuk membaca artikel yang disajikan.
Seringkali seorang content writer kesulitan untuk membuat alur penulisan yang ingin disajikan kepada audience. Padahal, alur penulisan memiliki peranan penting pada penulisan suatu artikel, karena alur penulisan yang menarik akan membuat audience akan berhenti sejenak dan membaca artikel yang disajikan.
Bagi kamu yang baru belajar content writing yuk simak 6 cara membuat konten berikut ini.
Breakdown Tema Besar yang Sudah di Pilih
Siapin kertas dan pulpen kamu ya, laptop juga boleh. Mari kupas satu-persatu. Buat judul ?? Gampang banget. Simak sampai habis.
Breakdown atau perincian memiliki fungsi agar kamu lebih mudah menentukan topik sekarang dan untuk konten-konten berikutnya. Sederhananya, kamu akan membuat bank konten.
Misalnya, tema besar kamu mengenai Digital Marketing. Kamu bisa melakukan perincian tentang apa saja sih yang menjadi pembahasan dalam materi digital marketing.
Dalam melakukan breakdown ini kamu bisa memanfaatkan tools seperti Google Trends, Google our Friend, Quora, maupun cara manual seperti melakukan mind mapping. Pilihan berada di tangan kamu sebagai penulis.
Riset Konten di Berbagai Sosial Media
“Duh, males ah capek harus riset,” Oh no! Berhenti ya memasukan mindset negatif ketika menulis. Apalagi untuk riset konten. Ini penting banget lho untuk kualitas kontenmu!
Lakukan Riset untuk menambah inspirasi kamu untuk mendapatkan ide konten dan menghemat waktu penulisan. Selain itu, kamu juga bisa sekaligus mengenali target audiens-mu. Tidak perlu terlalu banyak-banyak, cukup tiga hingga lima konten saja yang kamu jadikan rujukan untuk penulisan konten.
Mulai Menulis dengan Membuat Kerangka
Membuat kalimat pertama ketika menulis sebuah konten memang cukup membuat penat. Namun, sekarang kamu tidak perlu terbebani lagi dengan hal tersebut.
Mulailah dengan membuat kerangka penulisan dari topik yang telah kamu pilih. Cara ini akan mempermudah kamu nantinya untuk mengembangkan pembahasan agar menjadi lebih panjang, terstruktur dan detail. Cukup tuliskan apa yang kamu anggap itu penting.
Tidak perlu menjadi perfeksionis dalam tahap ini, kemukakan saja isi pikiranmu secara poin per poin. Mulai dari paragraf pembuka, sub bab bahasan, hingga penutup dan call to action. Setelah selesai pada tahap ini, kamu akan masuk ke tahap pengembangan.
Baca sampai habis ya agar tidak keliru.
Kembangkan Poin-Poin yang Telah Ditulis
Setelah rampung membuat kerangka penulisan, sekarang saatnya kamu mencari referensi dari berbagai sumber, baik media online maupun offline.
Ingat ini agar karyamu lebih berkualitas. Selalu pastikan materi yang kamu tulis adalah karya orisinil, bukan hasil copy-paste. Pun jika mengutip, sertakan juga sumber terkait yang kamu jadikan sebagai rujukan.
Kamu bisa mengerahkan seluruh kemampuan menulismu pada bagian ini. Karena kualitas karyamu bergantung di sini.
Selalu perhatikan bahasan dari setiap sub-bab tulisanmu. Semakin relevan akan semakin baik. Namun, jika tidak, Hal ini hanya akan menurunkan kualitas dari tulisanmu.
Tambahkan Gambar Pendukung dan Call to Action (CTA)
Tambahkan gambar pendukung dan call to action (CTA). Jika tulisan yang dibuat telah rampung maka sisipkan gambar sebagai unsur pendukung untuk tulisanmu. Selain menggunakan headline yang menarik, kamu juga bisa lebih menarik perhatian audiens-mu melalui gambar.
Dalam pembuatan karya penulisan digital, call to action adalah hal yang tidak boleh dilupakan. Melalui keberadaannya, kamu bisa diuntungkan dengan peningkatan engangement audiens.
Letakkan call to action di akhir tulisanmu. Arahkan audiens untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya, “Kamu menyukai konten informatif ini ?? “Jangan lupa like dan terus ikuti konten-konten kita ya.”
Periksa Ulang dan Pastikan Kontenmu Bersifat Orisinil
Tahap terakhir dalam cara membuat konten ala content writer adalah melakukan pemeriksaan ulang tulisan secara keseluruhan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah terdapat kesalahan penulisan, apakah kata-kata yang tercantum telah sesuai KBBI, apakah gaya bahasa yang digunakan telah sesuai dengan target audiens, dan lain sebagainya.
Setelah semua tahap dilakukan maka tulisanmu sudah siap untuk dipublikasikan.
Mudah bukan ?? Yuk mulai menulis. Kamu merasa suka dengan konten seperti ini ? Simak artikel-artikel informatif dan edukatif lainnya disini.